SISTEM-EKSKRESI-MANUSIA
Ekskresi merupakan mekanisme mempertahankan
homeostasis tubuh dengan cara mengeluarkan zat sisa metabolism tubuh, ion-ion
tertentu dan air. Proses ekskresi pada manusia membuang zat sisa hasil metabolism
yang merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida, air,
ammonia, urea dan zat warna empedu.
1.
PARU-PARU
Paru-paru
berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air yang merupakan hasil
metabolisme karboidrat dan lemak
Kelainan-kelainan pada
paru-paru :
a. Pleuritis atau nyeri dada
Nyeri dada merupakan
gejala terjadinya gangguan pada pleura bagian dalam yang biasanya akan
bertambah ketika batuk, bersin, atau menarik napas dalam-dalam.
b. Edama Paru
Edema paru yaitu penyakit yang
disebabkan oleh debu yang menempel disaluran udara paru.
c. Asma atau
sesak nafas
Asma yaitu kelainan yang disebabkan
oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi
terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
d. Silikosis yaitu rusaknya makrofag
paru-paru karena adanya silikiat.
e. Kanker
Paru-Paru
Kanker paru-paru yaitu gangguan
paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu
banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi.
Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
f. Emfisema
Emfisima adalah penyakit
pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
g. TBC
TBC yaitu penyakit yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru
sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. TBC dapat
menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri
tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent
tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan
maka akan berkembang manjadi active tuberculosis.
h. Pneumonia
Penyakit ini disebabkan oleh
bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus.
Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh
cairan.
2.
HATI
Hati merupakan
“kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga
perut sebelah kanan. Dibungkus oleh selaput hati (kapsula hepatitis). Terdapat
2 macam pembuluh yaitu pembuluh darah dan pembugluh empedu.
Hati berfungsi untuk:
a. Menghasilkan empedu yang
berasal dari perombakan sel darah merah
b. menawarkan racun
c. Menyimpan gula dalam
bentuk glikogen
d. Membentuk protein
tertentu dan merombaknya
e. Tempat pembentukan
protrombin yang berperan dalam pembekuan darah.
Kelainan pada hati
a. Hepatitis adalah peradangan pada
hati, dapat disebabkan karena minum alkohol berlebihan dan penyalahgunaan
obat-obatan atau terlalu banyak dosis. Bisa juga terinfeksi virus hepatitis
yang dapat menyebabkan komplikasi pada organ hati. Macam-macam hepatitis adalah
:
b. Penyakit kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh
tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat
dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan
warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian
putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini
terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah
berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.
c. Sirosis
hati
Sirosis hati adalah kelainan pada
hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal
hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan,
infeksi bakteri, atau komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan organ yang
mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat,
antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati
ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi
hati.
d.
Perlemakan hati
Perlemakan
hati merupakan kelainan hati akibat adanya penimbunan lemak yang melebihi 5%
dari berat hati, sehingga lemak ini membebani lebih dari separuh jaringan hati.
Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab sirosis hati. Kelainan ini
dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebih.
e.
Kanker hati
Kanker hati merupakan kelainan hati
yang disebabkan oleh berkembangnya sel-sel kanker pada jaringan hati. Kanker ini
sebagai komplikasi akhir dari hepatitis kronis karena virus hepatitis A, B, C
dan hemokromatis.
3.
KULIT
Fungsi kulit antara lain
sebagai berikut:
a. mengeluarkan keringat
b. pelindung tubuh
c. menyimpan kelebihan
lemak
d. mengatur suhu tubuh
e. tempat pembuatan vitamin
D dari pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
Lapisan
epidermis pada kulit terdiri beberapa lapis :
a. stratum korneum : tersusun tas
sel-sel mati yang selalu mengelupas dan akan diganti yang baru
b. stratum lusidum : berwarna bening,
selnya tidak berinti
c. stratum ganulosum : mengandung
pigmen
d. stratum germinativum : lapisan yang
tumbuh membentuk sel kulit baru
Proses
Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita
meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di
kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah
tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah
maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat.
Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung
dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga
sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Kelainan pada kulit :
a. Ringworm
Ringworm adalah sejenis jamur yang
menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di
kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering
dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
b. Psoriasis
Psoriasis belum dapat disembuhkan
secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak
nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di
kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Penyebab pasti dari penyakit ini
belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini
disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.
Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.
d. Kanker kulit
Penyakit kanker kulit disebabkan
oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering
menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut
lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir
surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.
e. Jerawat
Jerawat merupakan gangguan pada
kulit karena kelenjar minyak memproduksgi minyak secara berlebihan dan biasanya
muncul pada masa puber.
f. Eksim atau dermatis
Eksim adalah gangguan kulit yang
disebabkan iritasi, stres bawaan, atau juga alergi.
g. Panu dan kurap
Panu dan kurap merupakan gangguan
kulit yang menjadikan kulit kering kemerahan (pada kurap), putih (panu),
gatal-gatal, dan bersisik.
h. Gangren
Gangren yaitu matinya sel-sel kulit
karena tidak mendapatkan makanan, misal karena berhentinya aliran darah
(iskemia).
i. Skabies (kudis)
Skabies yaitu gangguan kulit yang
dapat menular akibat parasit insekta Sarcoptes
scabei (tungau) yang dapat mengganggu sistem ekskresi.
j. Pruvitus kutanea
Pruvitus kutanea yaitu penyakit
kulit dengan gejala rasa gatal yang dipacu oleh iritasi saraf sensori perifer.
Juga dapat disebabkan oleh kencing manis, penyakit hati dan gangguan kelenjar
teroid.
4. GINJAL
Struktur ginjal terdiri
dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal
(pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi
sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran
panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman
(Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
Fungsi ginjal :
a.
Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme
tubuh
b.
Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
c.
Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan
oleh bagian tubulus ginjal
d.
Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
e.
Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan
sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
Proses pembentukan urin :
1.
Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan
penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler
glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada
glomerulus mempermudah proses penyaringan. Hasil penyaringan di glomerulus
disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa,
natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
2.
Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin
pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal. Substansi yang masih
diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia,
obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat
dikeluarkan bersama urin.
3.
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai
terjadi di tubulus kontortus distal.
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam,
urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urin.
Faktor yang mempengaruhi
produksi urin
a.
Hormon ADH
b.
Jumlah air yang diminum
c.
Konsentrasi hormon insulin
d.
Saraf
e.
Banyak sedikitnya garam yang haus dibuang
f.
Zat-zat diuretika
g.
Suhu
Kelainan pada ginjal :
a. Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan kelainan
pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme. Penyebab
terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:
·
Makan makanan
berlemak.
·
Kolesterol dalam
darah yang tinggi
·
Kurang berolahraga
·
Merokok, dan
·
Minum minuman
beralkohol.
b. Batu Ginjal
Batu
ginjal terbentuk dari adanya pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal,
saluran ginjal, atau kandung kemih. Bentuk batu binjal seperti kristal yang
tidak dapat larut. Kandungan zat yang ada di dalamnya adalah kalsium oksalat,
asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebab adanya endapan garam ini karena
penderita terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral, sedangkan air di konsumsi
hanya sedikit. Selain itu, dipengaruhi perilaku buruk penderita yang sering
menahan buang air kecil.
c. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus merupakan
gangguan ginjal yang menyebabkan penderita mengeluarkan banyak urine. Penyakit
ini dapat terjadi karena penderita kekurangan hormon antidiuretika (ADH) yang disekresikan
kelenjar hipofisis. Apabila hormon ADH seseorang berkurang, jumlah urine yang
dihasilkan dapat naik hingga 20 – 30 kali lipat.
d. Diabetes Melitus (kencing manis)
Diabetes mellitus merupakan gangguan
yang disebabkan oleh adanya kandungan gula dalan urine. Kurangnya hormon
insulin dari pankreas menjadikan kadar gula dalam darah sangat tinggi.
e. Albuminuria
Albuminuria merupakan gangguan yang
terjadi pada kelainan ginjal sehingga urine mengandung protein. Di dalam urine
normal, sebenarnya tidak mengandung senyawa protein, asam amino, ataupun
glukosa. Oleh karena itu, gangguan ini menunjukkan bila alat filtrasi pada
gnjal telah rusak.
f. Nefrites (radang ginjal)
Nefritis merupakan kerusakan pada
ginjal akibat glomerulus terinfeksi bekteri
strepcoccus. Glomerulus rusak mengakibatkan urea dan asam urat masuk lagi
ke dalam darah. Akibatnya penderita akan mangalami uremania. Indikasi penyakit
ini yakni adanya penimbuhan air pada kaki atau edema yang terjadi karena proses
penyerapan air terganggu.
g. Oligouria
Oligouria merupakan kerusakan ginjal
yang menyebabkan penderita mengeluarkan urine dalam jumlah sangat sedikit atau
bisa juga sama sekali tidak ada (anura).
h. Hematuria
Hematuria adalah peradangan atau
iritasi gesekan batu ginjal pada organ urinaria sehingga menyebabkan urine
mengandung darah.
i. Poliuria
Poliuria
merupakan gangguan yang terjadi karena kemampuan rendah nefron melakukan
reabsorpsi. Akibat gangguan ini, urine yang dikeluarkan oleh tubuh amat banyak
dan encer.
0 komentar:
Posting Komentar